10 Definisi Dan Konsep Dasar Geografi Sma Kelas X Penjelasan dan Contohnya
Layaknya biasa disini kita akan membahas berita bemanfaat bagi kalian seluruh. Kali ini kami akan mengulas seputar mata pelajaran Geografi nih khususnya untuk jenjang Sma. Buat anda yang tengah melacak materi seputar definisi dan 10 konsep Geografi yuk kami bahas berikut ini. Semoga dapat mempermudah kalian seluruh didalam studi.
Tahukah anda? Geografi rupanya sudah dipelajari semenjak zaman Yunani Antik loh. Agar istilah Geografi pun berasal berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Geo yang artinya bumi dan Graphein vital tulisan.
Supaya bila disatukan signifikan tulisan atau pelukisan bumi. Istilah ini pertama kali digunakan terhadap abad 276 – 194 SM dikemukakan oleh filsuf ternama Eratosthenes bersama dengan sebutan Geographica bersama dengan arti lukisan bumi.
Geografi yang mulanya semata-mata berfokus terhadap permukaan bumi pun cakupannya mulai diperluas jadi melibatkan aspek manusianya juga dan interaksi antara manusia bersama bumi.
Geografi secara garis besarnya merupakan pengetahuan yang mempelajari kenyataan fisik, atau kecenderungan dan juga disparitas sebuah lokasi di dalam cakupan keruangan. Atau bisa saja Bahasa sederhananya pengetahuan yang mempelajari kenyataan yang tersedia di permukaan bumi.
Terhadap KBBI sendiri geografi adalah pengetahuan yang mendalami seputar permukaan bumi, iklim, masyarakat, tanaman, hewan, dan juga hasil yang diperoleh berasal dari bumi. Geografi pun rupanya punyai definisi bermacam berdasarkan sudut pandang para pakar baik berasal dari Indonesia sampai mancanegara.
Erathostenes
Beliau berpendapat bahwa geografi berasal berasal dari kata geographica yang artinya penulisan atau penggambaran berkaitan permukaan bumi.
Bintarto
Geografi adalah pengetahuan yang menggambarkan dan menerangkan pembawaan-cii-ciri bumi sekaligus menganalisis gejala alam dan penduduknya dan juga mempelajari karakteristik khas terhadap unsur-unsur bumi berasal dari segi ruang dan selagi.
Strabo
Geografi adalah mempelajari ciri tentang sebuah daerah bersama perhatikan interaksi antar daerah secara total.
Seminar dan lokakarya peningkatan mutu pedagogi geografi Geografi adalah pengetahuan yang mempelajari kecenderungan dan disparitas sebuah kenyataan geosfera berkaitan sudut pandang kewilayahan di dalam konteks keruangan.
Alam pengaruhi manusia, faktor geografik memainkan peran pada pertumbuhan budaya manusia. Contoh : tumbuhan menghasilkan oksigen yang berfaedah bagi manusia untuk bernafas.
Fisis Posibilisme – Manusia yang mempengaruhi alam, agar manusia yang berperan didalam menentukan budayanya. Contoh : pemanfaatan kendaraan memicu udara jadi tercemar.
konsep geografi adalah rancangan atau citra terkait objek, proses , dan segala sesuatu yang berhubungan bersama dengan pengetahuan geografi
Berikut adalah pembagian 10 konsep geografi berdasarkan hasil Seminar dan Lokakarya Pakar Geografi 1998 lalu. Yang gini biasa muncul kala ujian loh!
Konsep Lokasi
Konsep geografi yang pertama adalah konsep Lokasi yang merupakan letak spasial sebuah obyek di permukaan bumi atau sebuah daerah dimana kenyataan geografi berlangsung. Konsep lokasi sendiri terbagi ulang jadi dua, yaitu :
Lokasi Absolut
Layaknya namanya, lokasi absolut adalah letak sebuah area yang bukan mampu berubah sebab letaknya sendiri ditentukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Disparitas tata letak berasal dari segi garis lintang memicu disparitas iklim dan garis bujur membawa dampak disparitas kala. Contoh : Indonesia terletak diantara 6° LU – 11°ls, dan 95°bt – 141°bt
Lokasi Nisbi
Kebalikannya, lokasi nisbi adalah tata letak yang dapat berganti-ganti disesuaikan bersama dengan obyek yang tersedia di sekitarnya. Berdasarkan hokum Tobler sendiri mempelajari lokasi nisbi terlampau berarti dikarenakan sebuah obyek tentu miliki efek pada obyek sekitarnya.
Contoh : Kota Bandung lebih dekat bersama Jakarta daripada ke Semarang, atau tempat tinggal seseorang berada di kurang lebih Pasar Astana Anyar, Indonesia terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudera (Hindia dan Pasifik).
Konsep Jeda
Jeda adalah ruang yang menghubungkan antara 2 lokasi atau boyek yang bisa dihitung baik oleh satuan panjang atau pas. Jeda selalu diperhitungkan sebab berpengaruh pada sebuah laba, layaknya misal semakin luas tanah maka semakin mahal harganya, atau harga tanah pun bergantung berasal dari seberapa dekat jarangnya bersama pusat kota.
Semakin dekat bersama pusat kota, maka harganya semakin mahal bila dibandingkan tanah di pendesaan. Jeda sendiri terbagi jadi dua, yaitu jeda mutlak dan jeda nisbi :
Jeda Mutlak
Jeda yang dikategorikan berdasarkan ukuran satuan meter, kilometer, dll. Jeda mutlak sendiri adalah jeda yang konsisten dan bukan mampu berubah. Contoh layaknya jeda berasal dari Bandung ke Jakarta adalah 150 Km.
Jeda Nisbi
Jeda yang dikategorikan berdasarkan lamanya pas atau perjalanan antara dua lokasi itu. Contoh : Perjalanan berasal dari Bandung ke Surabaya mengenakan kereta barah akan membutuhkan sementara selama 11 jam, tetapi bila naik pesawat sebatas 1 jam.
Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan adalah jeda yang bisa ditempuh berasal dari satu area ke daerah lain. Aspek yang diperhatikan di dalam mengukur keterjangkauan ini bergantung berasal dari wahana dan prasarana penunjang atau seberapa ringan sebuah lokasi mampu diakses, layaknya perhatikan transportasi yang digunakan, situasi topografi, bentang alam, dll.
Contoh area Dago atas di lebih kurang Hutan Ir.H.Djuanda pernah sulit diakses gara-gara tidak cuman jauh, jalan menanjak, dan rusak. Tetapi sekarang sebab tempat itu berpotensi sebagai wahana wisata maka telah tersedia pemugaran dan jalan dan tersedia tambahan fasilitas layaknya adanya transportasi ojek.
Konsep Pola
Pola terkait bersama bentuk, karakteristik, susunan, struktur yang tersedia terhadap permukaan bumi. Tak sekedar struktur bumi secara fisik, persebaran kesibukan manusia pun turut diperhatikan terhadap konsep ini. Supaya konsep pola dibagi jadi 2, yaitu gejala alam dan gejala sosial.
Contoh : Genre sungai yang berbentuk sudut siku-siku adalah genre sungai rectangular (Gejala alam), pemukiman di Bandung dibangun berhimpitan.
Konsep Morfologi
Nah agak mirip tetapi tak serupa bersama dengan pola. Morfologi lebih berfokus terhadap bentuk permukaan bumi layaknya struktur/unsur yang menyusun permukaan bumi layaknya dataran tinggi, dataran rendah, pegunungan, lembah, dll. Contoh : Bandung adalah dataran tinggi, pantai adalah dataran rendah, Dago atas cenderung berbukit.
Konsep Aglomerasi
Konsep ini membahas berkenaan pemusatan kegiatan manusia terhadap wilayah eksklusif. Contoh : Adanya pemusatan wilayah masyarakat berdasarkan ekonomi dan standing sosial atau Kawasan Pendidikan terletak di Jatinangor.
Konsep Nilai Manfaat
Nilai guna adalah konsep yang berkenaan bersama benefit atau nilai yang dimiliki sebuah wilayah. Layaknya yang telah dibahas sebelumnya tiap tiap wilayah miliki topografi dan struktur permukaan bumi yang berbeda, darisinilah tiap-tiap daerah akan mempunyai potensi yang bermacam juga. Contoh : Dataran tinggi terlampau cocok dijadikan huma pertanian, sedangkan pantai cocok jadi obyek wisata atau perikanan.
Konsep Hubungan dan Interdependensi
Masing-Masing wilayah tentunya punya kekurangan, hal inilah yang sebabkan antar wilayah saling bergantung satu serupa lain. Begitulah konsep berasal dari hubungan dan interdependensi ini.
Hukum Tobler sendiri perlihatkan bahwa obyek bersama obyek lainnya tersebut saling merubah. Contoh : Pendesaan menghasilkan bahan mentah yang dibutuhkan kota. Namun kota pun menghasilkan barang manufaktur yang dibutuhkan pendesaan.
Konsep Diferensiasi Daerah
Diferensiasi daerah adalah konsep yang berusaha menganalisis disparitas antar wilayah baik berasal dari segi fisik maupun sosial. Contoh : mata pencaharian penduduk yang tinggal di pantai akan berbeda bersama mata pencaharian yang tinggal di pergunungan atau perkotaan.
Konsep Keterkaitan Ruang
Keterkaitan ruang adalah konsep yang berusaha menganalisis interaksi antar wilayah berdasarkan dikarenakan – implikasi. Pasti berbeda bersama konsep hubungan dan interdependensi yang lebih mengarah ke saling pengaruhi. Contoh : Banjir di Jakarta bukan semata-mata dipengaruhi oleh tata keruangan yang buruk namun mampu saja implikasi faktor area sekitarnya yang punya hulu sungai yang mutu pengelolaan tata airnya buruk.